Senin, 01 Juni 2009

Ternyata Penghuni Neraka Yang Paling Banyak adalah Kaum Wanita

Senin, 01 Juni 2009 06.30


Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,"Surga pemah diperlihatkan kepadaku. Aku melihat mayoritas penghuninya adalah orang-orang fakir (miskin). Kemudian neraka diperlihatkan kepadaku. Aku melihat mayoritas penghuninya adalah kaum wanita."Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,"Neraka diperlihatkan kepadAku. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. Lalu, surga diperlihatkan kepadaku, dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir." (HR Ahmad)Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu., ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,"Surga diperlihatkml kepadaku, dan aku melihat kebanyakan pengelillinya adalah orang-orang fakir. Ketika neraka diperlihatkan kepadaku, akumelihat mayoritas penghuninya adalah orang-orang kaya dan kaum wanita." (HR Ahmad)Dalam sebuah hadits shahih diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,"Wahai kaum wanita, perbanyaklah bersedekah dan istigfar karena aku melihat kalian (kaum wanita) adalah penghuni neraka paling banyak."Salah seorang di antara mereka berkata, "Apa kesalahan kami, wahai Rasulullah, hingga menyebabkan kami menjadi penghuni terbanyak dalam neraka?"Beliau menjawab, "Mereka adalah seorang wanita yang menuduh orang lain (suami) berbuat zina dan tidak memperlakukan suaminya dengan baik. Sungguh, aku tidak melihat kekurangan akal pikiran dan agama yang melebihi kaum wanita."Wanita itu bertanya, "Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan kurangnya akal pikiran dan agama?"Beliau menjawab, "Kurangnya akal pikiran wanita, diantaranya karena kesaksian dua orang wanita setara dengan kesaksian satu orang laki-laki. Inilah yang dimaksud dengan kurangnya akal pikiran mereka. Sedangkan kurangnya pemahaman agama mereka disebabkan wanita ketika haid tidak mengerjakan shalat dan tidak berpuasa."Diriwayatkan oleh Muslim dari Muthraf bin Abdullah, bahwa ia mempunyai dua orang istri. Pada suatu hari, ia mengunjungi salah satu di antara istrinya. Istri yang kedua berkata, "Apakah engkau telah mengunjungi fulanah?" Ia menjawab, "Aku baru saja datang dari kediaman lmran bin Hushain. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memberitahukan kepada kami, beliau bersabda, 'Sesungguhnya, penghuni paling sedikit di surga nanti adalah kaum wanita.'"Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Musnad Ahmad, sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ammarah bin Khuzaimah bin Tsabit, ia berkata, "Sewaktu kami menunaikan haji atau umrah bersama Amru bin Ash, kami melewati daerah Zhahran dan mendapati seorang wanita yang sedang berada di dalam tenda tengah memperlihatkan sebuah cincin yang dipakainya,lalu kami berpaling darinya. Dan pada waktu kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam di sebuah lembah, kami menemukan beberapa ekor burung gagak. Salah satu di antara burung-burung tersebut mempunyai paruh berwarna merah serta kaki berwarna putih, kemudian beliau bersabda, ‘Seorang wanita tidak akan dapat masuk surga kecuali ia seperti burung gagak di tengah-tengah burung lain yang berada di sebuah lembah.’ ”Dalil di atas menunjukkan tentang sedikitnya jumlah wanita dunia yang menghuni taman surga nanti. Bahkan sebaliknya, mereka lebih banyak menghuni neraka. Sungguh, tidak ada peringatan yang lebih menakutkan kecuali setelah mendengar hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut.Kaum wanita adalah golongan paling sedikit yang menghuni surga nanti. Namun sebaliknya, mereka penghuni neraka yang paling banyak. Sungguh alangkah sedihnya dan alangkah takutnya. Oleh karena itu, wahai kaum wanita, berhati-hatilah dari panasnya api neraka!
Terus kenapa wanita yang paling banyak masuk neraka ???
Secara qudroti, wanita diciptakan sebagai makhluk emosional, dengan komposisi perbandingan; 90% nafsu dan 10 % akal. sedangkan laki-laki tercipta sebagai makhluk rasional dengan komposisi perbandingan; 90% akal dan 10% nafsu (ini kata kitab loo). Jadi, jika kita ingin masuk surga kita harus mampu mengendalikan nafsu kita dengan akal (ilmu) dan hati (iman). Jika kaum wanita mampu mengedalikan nafsunya yang 90% dengan akalnya yang 10%, maka dia akan masuk surga dengan mendapatkan derajat yang lebih tinggi dari pria.
Kesalahan-kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh kaum wanita
Dalam beberapa hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah memberikan peringatan khususnya kepada kaum wanita bahwa sebagian besar penghuni neraka adalah wanita.

A. Muqaddimah
Dalam beberapa hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah memberikan peringatan khususnya kepada kaum wanita bahwa sebagian besar penghuni neraka adalah wanita. Salah satunya adalah hadits dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwasanya beliau bersabda: “Wahai kaum perempuan, bersedekahlah kalian, perbanyaklah memohon ampunan, sesungguhnya aku melihat sebagian besar kalian penghuni neraka.” Seorang perempuan di antara mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, mengapa sebagian besar kami penghuni neraka?” Beliaumenjawab: “Sebab kalian banyak melaknat dan kufur terhadap suami. Aku tidak melihat orang yang lemah akal dan agamnya di antara kalian lebih banyak daripada yang memiliki hati nurani.” Dia bertanya lagi: “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan lemah akal dan agamanya itu?” Beliau menjawab: “Yang dimaksud dengan lemah akal adalah kesaksian dua orang perempuan sama dengan kesaksian seorang laki-laki. Dan tidur pada malam hari tanpa melaksanakan shalat, tidak puasa pada bulan Ramadhan, inilah yang dimaksud dengan lemah agamanya.” (Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Muslim dalam “Kitabul-iman)Imam Al Qurthubi berpendapat penyebab sedikitnya perempuan yang menghuni surga ada beberapa hal yaitu:- Mereka terpedaya oleh hawa nafsu dan terlalu mencintai perhiasan dunia.- Sulit tersentuh dengan akhirat karena lemah akal, sehingga suka lalai- Wanita merupakan faktor pertama dan utama penyebab laki-laki berpaling dari urusan akhirat, karenapesona dan daya tarik mereka yang mampu membangkitkan nafsu laki-laki.- Sebagian besar mereka berpaling dari akhirat, cepat terpedaya dan sulit menanggapi orang yang menyeru mereka kepada akhirat.Ibnu Arabi Al Maliki berpendapat bahwa yang menyebabkan perempuan menjadi penghuni neraka yang paling besar adalah:- Akal mereka yang lemah- Hawa nafsu yang besar- Banyak bergunjing dan mengumpat- Lemah dalam menjaga batasan-batasan syariat

B. Kesalahan-kesalahan yang banyak dilakukan kaum wanita
Jika kita melihat sekeliling kita, maka akan terlihat beberapa kesalahan yang banyak dilakukan oleh kaum wanita khususnya yang muslimah, antara lain:

1. Memamerkan diri (Tabarruj yang dilarang)
Yang dimaksud dengan memamerkan diri (tabarruj) yang dilarang di sini adalah menampakkan sesuatu yang sepatutnya ditutupi. Menurut Miqati bin Hayyam, termasuk kategori memamerkan diri atau tabarruj adalah melepas petutup kepala atau kerudung dari kepalanya sehingga terlihat kalung, anting-anting dan lehernya.Padahal Allah ‘Azza wa Jalla telah memerintahkan kepada perempuan agar menahan pandangan mereka dan tidak menampakkan perhiasan yang mereka pakai, kecuali di hadapan mahram-mahram mereka. “Katakanlah kepada perempuan yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya, ... (QS Annur : 31)Menurut ayat ini, seorang muslimah tidak boleh menampakkan perhiasannya kecuali perhiasan yang memang tidak mungkin untuk disembunyikan, seperti selendang, tutup kepala ataupakaian luar dari seorang wanita. Akan tetapi selain dari itu, maka ia wajib untuk ditutupi. Ayat ini juga membolehkan wanita untuk menampakkan perhiasannya kepada mahram mereka. Ini berarti bahwa apa yang dilakukan oleh sebagian besar kaum wanita saat ini yang menampakkan perhiasannya kepada yang bukan mahramnya adalah merupakan pelanggaran syariat yang sangat besar yang bisa menyebabkan mereka masuk ke dalam neraka.Bentuk-bentuk memamerkan diri yang menghancurkan:- Berpakaian tapi telanjang dan kepala-kepalanya seperti punuk unta. Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam : Dua jenis penghuni neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya yaitu: sebuah kaum memegang cambuk seperti ekor sapi, mereka memukuli manusia dengan cambuk-cambuk tersebut, dan perempuan yang mengenakan pakaian tetapi seperti telanjang, bersolek diri untuk memperdaya laki-laki, kepala-kepala mereka seperti punuk unta yang sudah miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, sebab sesungguhnya bau surga itu akan tercium dari jarak perjalanan ini dan itu. -
Istri yang memamerkan diri
ketika ditinggal pergi oleh suaminya. Hadits dari Fudhalah bin Ubaid Radhiyallahu ‘Anhu: Tiga golongan tidak akan diminta pertanggungjawaban. Seorang laki-laki memisahkan diri dari kelompoknya dan mengkhianati pemimpinnya lalu meninggal dalam keadaa berkhianat, hamba sahaya yang melarikan diri dari tuannya lalu meninggal, dan perempuan yang ditinggalkan oleh suaminya dengan dibekali hartra, kemudian ia pergunakan untuk berdandan dan memamerkan diri. Mereka tidak akan diminta pertanggungjawaban”.-
Menyambung rambut atau minta disambungkan (memakai rambut palsu).
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, bahwa seorang hamba sahaya dari Anshar menikah dalam keadaan sakit sehingga rambutnya menjadi rontok, maka orang-orang ingin menyambung rambutnya yang rontok itu, lalu mereka menanyakannya kepada Rasulullah. Maka beliau melaknat perempuan yang menyambung rambut atau yang mninta disambungkan (Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Muslim)
Mentato atau minta ditato.
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melaknat perempuan yang menyambung rambut dan perempuan yang minta disambungkan rambutnya, serta perempuan yang mentato dan minta ditatokan” (Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Muslim dalam “Kitabul-Lisasi Wazzinati.)
Merubah ciptaan Allah yang ada pada dirinya.
“Allah melaknatperempuan yang mentato atau minta ditatokan, perempuan yang mencukur bulu di wajah, perempuan yang menambal gigi untuk keindahan dan merubah ciptaan Allah….”

2. Tidak menutup aurat (tidak memakai hijab syar’i)
Kesalahan ini termasuk kesalahan yang besar karena selain ia merupakan pelanggaran terhadap syariat Allah dan Rasul-Nya, ia akan menjadi penyebab datangnya musdarat baik bagi wanita itu sendiri maupun bagi orang lain. Seorang wanita yang tidak menutup auratnya ketika keluar dari rumahnya atau ketika berhadapan dengan seorang yang bukan mahramnya, maka akan terangkat atau hilang harkat dan martabatnya. Mengapa demikian? Aurat adalah sesuatu yang aib (malu) untuk diperlihatkan sehingga jika seorang aurat seorang wanita nampak, maka akan nampak pula aibnya, dan ia akan merasa malu karenanya. Sangat disayangkan, jika kaum wanita saat ini, khususnya muslimah sudah tidak lagimerasa malu untuk membuka auratnya dan menganggap itu sebagai suatu perkara yang lumrah. Akibatnya, nudah ditebak. Berbagai kasus pelecehan terhadap kaum wanita, pornografi, pemerkosaan, perilaku-perilaku yang tidak senonoh, biasanya berasal dari terlihatnya atau tersingkapnya aurat si wanita. Jika saja wanita tersebut menutup auratnya dengan baik, maka apa yang bisa mereka lihat? Jika sudah tidak ada lagi yang bisa mereka lihat, maka bagaimana lagi mereka bisa melakukan tindak pelecehan

3. Tidak berdiam di rumah (lebih senang berkeliaran di luar rumah)Allah ‘Azza wa jalla berfirman dalam Al Qur’an Surah Al Ahdzab : 33:
وَقَرْنَ فِىبُيُوتِكُنَّ…

“Dan hendaklah kamu tetap di rumah-rumahmu…Berdasarkan ayat ini, maka sebaik-baik tempat bagi seorang wanita adalah di rumahnya. Ia ibarat markaz bagi seorang wanita, tempat ia melaksanakan semua aktivitas kehidupannya. Rumah adalah medan jihad bagi kaum wanita sama dengan peperangan menjadi medan jihad bagi kaum laki-laki. Akan tetapi meski demikian, wanita masih diperbolehkan untuk keluar dari rumah mereka bila ada keperluan yang dibenarkan menurut syariat, misalnya untuk menuntut ilmu. Itupun dengan syarat:- Wajib menutup auratnya (mengenakan hijab syar’i)- Seizin suami atau walinya- Disertai mahram (jika safar atau keluar rumah malam hari untukkeperluan darurat)Seorang wanita mukminah sepatutnya menanamkan rasa malu pada dirinya, apabila ia keluar rumah terlalu lama apalagi untuk hal-hal yang semestinya tidak perlu ia lakukan. Apalagi jika itu hanya sekedar untuk jjss (jalan-jalan sore sendiri), refreshing, berkeliaran di mal-mal, tempat-tempat hiburan, dan lain sebagainya.Satu hal yang perlu menjadi peringatan kepada kaum wanita, adalah bahwa ketika seorang wanita keluar dari rumahnya, maka setan akan menjadikannya indah dalam pandangan manusia, sehingga ia rentan terhadap berbagai godaan dan fitnah. Intinya, jika memang tidak ada suatu keperluan yang memang betul-betul penting, maka hendaklah para wanita tetap tinggal di rumah-rumahnya, agar terjaga diri dan kehormatannya, dan terjaga pula masyarakatnya dari kemungkinan perilaku amoral dan asusila.

4. Lebih senang melakukan perbuatan-perbuatan dan perkataan-perkataan maksiat dan sia-sia.Jika ada yang bertanya, apa yang suka dilakukan kaum wanita selain mengurus rumah tangganya? Maka biasanya orang akan menjawab: “Ngerumpi”. Ngerumpi ini sudah menjadi trend mark-nya wanita. Dan sudah menjadi rahasia umum jika yang dibicarakan itu adalah isu-isu dan gosip-gosip seputar masalah rumah tangga, perselingkuhan, dan kabar-kabar angin yang belum tentu jelas ujung pangkalnya.Dalam realitas yang lain, kebanyakan yang terlibat dalam tindak pelacuran, ajang pamer-pamer body (fotomodel, fashion, kontes kecantikan, pagelaran musik dan tari, dan lain-lain) adalah kaum wanita. Tanpa sadar, kaum wanita telah dengan suka rela dijadikan sebagai komoditas. Layaknya barang, wanita sudah tidak lagi dinilai dari Who am I (siapa saya?) tetapi What am I (apa saya?). Wanita ibarat dagangan bernyawa yang dapat ditakar dengan lembaran rupiah. Yang lebih parah lagi, sudah menjadi suatu aksiomaterutama di kalangan bisnis, adalah bahwa jika ingin mencapai suatu angka transaksi maksimal, memuluskan jalan meraih tender trilyunan rupiah, maka wanitalah yang menjadi senjata utamanya. Mulai dari yang menjadi SPG (Sales Promotion Girl), Marketing Manager, hingga Negosiator, wanitalah yang menjadi ujung tombaknya. Dan kaum wanita – karena lemah akalnya – merasakan semua itu sebagai momen yang tepat untuk meraih keuntungan ekonomi dengan dalih aktualisasi diri, pemberdayaan potensi, dan sebagainya tanpa mereka sadari bahwa merekalah yang sesungguhnya diperdaya oleh orang-orang yang memiliki tendensi buruk.

5. Durhaka kepada suami
Durhaka kepada suami adalah menolak untuk melakukan apa yang diminta oleh suami. Adalah kewajiban istri untuk melaksanakan perintah suaminya selama itu adalah dalam rangka ketaatan kepada Allah ‘Azza wa jalla. Begitu besarnya kewajiban istri untuk mengikuisuami sehingga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah menyampaikan bahwa jika sekiranya beliau diperbolehkan memerintahkan seorang manusia untuk bersujud kepada manusia yang lain, maka beliau akan memerintahkan para istri untuk sujud kepada suami-suami mereka. Yang terjadi di masyarakat kita adalah adanya kecenderungan para istri untuk membangkang terhadap suami mereka, termasuk dalam hal ini adalah kelalaian mereka dalam menjalankan tugasnya sebagai istri dan sebagai ibu rumah tangga. Mereka lebih senang sibuk dalam aktivitas di luar rumah, mengejar karir di luar rumah dan melupakan urusan rumah tangganya, menganggap pekerjaan melayani suami sebagai pekerjaan yang merendahkan martabatnya, menyerahkan urusan merawat anak kepada pembantu atau baby sitter, sibuk dalam berbagai perkumpulan arisan atau klub-klub wanita, dan sebagainya. Tidaklah heran jika kemudian keluarga-keluarga yang terbentuk adalah keluarga yang jauh dari kriteria baiti jannati, rumahyang betul-betul menjadi the real home bagi para anggota keluarga. Yang terjadi adalah para suami yang karena tidak mendapati istrinya di rumah, kemudian ‘jajanan’ di luar, anak-anak yang mencari perlindungan dengan mencoba narkoba, pergaulan bebas, dan lain sebagainya. Benarlah perkataan bahwa wanita itu adalah tiang negara. Jika tiangnya bagus, maka insya Allah negaranya juga baik, sebaliknya jika tiangnya jelek, maka akan binasa jugalah suatu negara.

6. Lalai dalam melakukan perintah agama.
C. KhatimahDari beberapa pemaparan di atas, dapat kita lihat bahwa semua kesalahan tersebut bermula dari kurangnya pemahaman sebagian besar kaum wanita (muslimah) terhadap syariat Islam. Dan ini disebabkan karena kurangnya ilmu mereka tentang syariat ini. Kurangya ilmu menyebabkan sebagian besar muslimahberanggapan bahwa syariat ini terlalu mendiskreditkan wanita. Mereka berpendapatn bahwa Islam hanya menempatkan wanita dalam posisi yang lemah. Padahal sesungguhnya, jika mereka memahami Islam dengan baik, maka mereka akan mengetahui bahwa hanya Islam-lah yang mampu menempatkan wanita pada posisi yang paling proporsional karena sesuai dengan fitrah dan kemampuan yang ada pada diri wanita itu sendiri.Sebagai anjuran kepada kaum mukminat untuk kembali kepada Islam, karena hanya itulah satu-satunya yang bisa mengantarkan seorang wanita untuk selamat di dunia dan terlebih lagi ia insya Allah tidak termasuk dalam golongan wanita penghuni neraka, wal iyadhubillah. Semoga Allah memberikan hidayah dan pertolongan kepada kita semua. Wallahu A’lam.
Bahaya Fitnah Kaum Wanita terhadap Kaum Laki-laki
Semua perasaan condong padanya, perbuatan harampun terjadi karenanya. Mengundang terjadinya pembunuhan, permusuhan pun disebabkan karenanya. Sekurang-kurangnya ia sebagai insan yang disukai di dunia. Kerusakan mana yang lebih besar daripada ini ? Begitulah Al Imam Al Mubarokfuri –rahimahullah- menjelaskan tentang bentuk bahaya fitnah wanita dalam Al Tuhfah Al Ahwadzi 8/53.Kaum muslimin rahimakumullah, jauh sebelumnya Allah menyatakan bahwa fitnah yang paling besar adalah wanita, bahkan ia sebagai sumber syahwat. Allah berfirman: ”Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita…” (Q.S. Ali Imran: 14). Rasulullah memberikan peringatan dari fitnahnya sebagaimana yang diriwayatkan dalam Sahih Muslim dari sahabat Abu Said Al Khudri, beliau bersabda: “Hati-hatilah terhadap dunia dan hati-hatilah terhadap wanita, karena sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa Bani Isroil adalah wanita” Pada riwayat lain dalam Sahih Muslim dari Sahabat Jabir Rasulullah mengisyaratkan dengan sabdanya: ”Sesungguhnya wanita menghadap dalam bentuk syaitan, dan membelakangi dalam bentuk syaitan.” Kaum Muslimin rahimakumullah, demikianlah memang agama Allah datang untuk mengatur semua urusan manusia, membimbing para pemeluknya kepada yang membuat maslahat dan menjaga kepada apa yang akan menjerumuskannya kepada kemudharatan, sehingga kita mendapatkan Allah memperingatkan dari ajakan-ajakan syaitan. Allah berfirman: “Wahai bani Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaiman ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Q.S. Al A’raaf: 27 ). Para wanita menyerupai syaitan karena ia sebagai penyebab timbulnya fitnah bagi laki-laki seperti pernyataan Rasulullah diatas. Oleh karena itu hendaklah para wanita bertaqwa kepada Allah denga menjaga dirinya dan menjaga kaum lelaki dari fitnah yang ditimbulkan karenanya. Ketahuilah bahwa Islam telah datang dengan menjelaskan kedudukan para wanita. Diantara yang menunjukkan hal itu adalah : 1.Persamaan dalam hal penciptaaan dengan laki-laki. Allah berfirnan: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Q.S. Ar Ruum: 21 ). 2.Persamaan dalam mendapatkan pahala atas amal sholih. Allah berfirman: “Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki atau permpuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan sebagian yang lain…”…” (Q.S. Ali Imron: 195). Allah juga berfirman: “Barang siapa yang mengerjakan amal sholih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik …”(Q.S. An Nahl: 97). 3.Persamaan dalam hal hak mendapatkan warisan , sekalipun hak warisan laki-laki lebih darinya, ini hanyalah hikmah yang terkandung di dalamnya. Berkata Al Imam As Syinqithi dalam Adwa’ul Bayar 1/308 pada firman Allah: “Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu ,yaitu bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua anak perempuan…” (Q.S An Nisa: 11 ). Allah tidak menjelaskan dalam ayat ini hikmah dilebihkannya laki-laki atas perempuan dalam hal warisan, padahal keduanya sama dalam hal kekerabatan. Akan tetapi Allah isyaratkan yang demikian itu di tempat lain, yaitu firmanNya: “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta-harta mereka… ” (Q.S. An Nisa: 34 ). 4.Hak untuk mendapatkan perlakuan dan pergaulan yang baik. Allah berfirman : “Apabila kamu mentalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang ma’ruf atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma’ruf pula. Janganlah kamu merujuki mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka…” (Q.S. Al Baqoroh : 231 ). Allah juga berfirman: “…Dan bergaullah dengan mereka secara patut …” (Q.S. An Nisa: 19). Masih Banyak keterangan-keterangan tentang kedudukan wanita yang bersangkutan dengan hak-haknya dan kewajibannya. Yang ini semua menunjukkan betapa besar perhatian Islam terhadap kaum wanita, bahkan Allah mengkhususkan khitob untuknya dalam beberapa ayat dalam Al Quran. Sesungguhnya ini adalah rahmat Allah untuk mereka, Allah menjaga mereka dengan syariatNya dan mensucikan mereka dari kotoran-kotoran jahiliyah. Dengan demikian maka Allah dan RasulNya memerintahkan kepada kaum wanita untuk menjauhi perkara-perkara yang akan menyebabkan timbulnya fitnah bagi kaum laki-laki Pertama :Syariat memerintahkan wanita untuk tinggal dirumahnya. Allah berfirman: “Dan hendaklah kalian tetap dirumah kalian…” (Q.S. Al Ahzab: 33 ). Sama sekali ini tidak berarti dholim terhadap wanita, atau penjara, ataupun mengurangi kebebasannya. Allah lebih mengetahui kemaslahatan hambaNya. Sesungguhnya dengan tinggalnya para wanita dirumah-rumahnya maka ia dapat mengurusi urusan rumahnya, menunaikan hak-hak suaminya, mendidik anaknya dan memperbanyak melakukan hala-hal baik lainnya. Adapun keluar rumah maka hukum asalnya adalah mubah, kecuali jika dalam bermaksiat kepada Allahmaka hukumnya haram. Kedua Syariat melarang mereka bertabaruj, yaitu berhias dihadapan selain mahramnya. Allah berfirman: “…dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu…” (QS Al Ahzab: 33 ). Ketiga Mereka dilarang berbicara dengan suara yang mendayu-dayu yang dapat mengundang fitnah. Allah berfirman : “…Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit di hatinya , dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Q.S. Al Ahzab: 32 ). Keempat Mereka dilarang keluar rumah dengan memakai wangi-wangian. Rasulullah bersabda: “Wanita mana saja yang memakai wangi-wangian kemudian lewat di suatu kaum supaya mereka mendapatkan bau harumnya, maka ia telah berzina.” (HR Ahmad dari Sahabat Abu Musa Al Asy’ari). Bahkan dalam riwayat Muslim dari Sahabat Abu Hurairah Rasulullah bersabda: “Wanita mana saja yang memakai bukhur (sejenis wangi-wangian) tidak diperkenankan untuk sholat Isya di malam hari bersama kami.” Tidak diragukan lagi bahwa sholat berjamaah memiliki keutamaan 27 derajat atas sholat sendirian. Walau demikian Rasulullah melarang para wanita untuk sholat Isya jika memakai wangi-wangian, menjaga supaya tidak terjadi fitnah. Kelima: Mereka dilarang untuk berdua-duaan dengan lelaki yang bukan mahramnya, demikian pula sebaliknya. Rasulullah bersabda : “Tidak boleh seorang laki-laki berkhalwat (menyendiri, berduaan) dengan seorang wanita kecuali dengan mahramnya.” (HR Muttafaq alaihi dari Sahabat Ibnu Abbas). Maka wajib atas kaum wanita menjaga kehormatannya, dan janganlah membalas nikmat Allah dengan kekufuran, wal iyyaudzubillah. Seyogyanya bagi seorang muslim atau muslimah untuk tidak memiliki pendapat atau kebebasan setelah tetap hukum Allah dan RasulNya. Karena sesungguhnya Islam tidak akan tegak pada diri seseorang kecuali dengan tunduk dan patuh. Allah berfirman : “Dan tidak patut bagi laki-laki mukmin dan tidak pula bagi wanita mukminah, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah da RasulNya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Q.S. Al Ahzab: 36). Wal ilmu indallah. FATWA SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL ‘UTSAIMIN TENTANG PAKAIAN KETAT BAGI WANITA Beliau berkata :” Terdapat dalam shahih muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda: “ Ada dua golongan dari ahli neraka yahng aku belum pernah melihatnya: pertama, suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor-ekor sapi yang dipakai untuk memukul manusia; kedua, wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang lenggak lenggok di kepalanya ada sanggul seperti punduk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapatkan baunya dan sesungguhnya bau surga itu akan didapatkan dari jarak ini dan itu.” Maka ucapan Rasulullah, telanjang adalah bahwa mereka memakai pakaian tetapi tidak menutupi yang semestinya tertutup, baik iotu karena pendeknya atau tipisnya atau akrena ketatnya, di antaranya adalah yang terbuka bagian dadanya, karena yang demikian itu menyelisihi perintah Allah, dimana Allah berfirman : “ Dan hendaknya mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya” ( QS An Nur: 31 ) Berkata Al Qurthubi dalam tafsirnya : “Prakteknya adalah hendaknya wanita memakai kain kerudung uantuk menutup daadanya.” Di antaranya lagi adalah yang terbelah bagian bawahnya, jika tidak terdapat penutup lagi di dalamnya, jika ada penutupnya tidak mengapa hanya saja jangan sampai menyerupai yang dipakaikan oleh kaum pria. Kepada para walinya kaum wanita hendaknya melarang mereka dari memakai pakaian yang haram dan keluar rumah dengan bertabarrruj (bersolek/berdandan) dan memakai wangi-wangian karena para walinya adalah orang yang bertanggung jawab atasnya pada hari kiamat, pada hari di mana seseorang tidak dapat membela orang lain walau sedikit pun, dan begitu pula tidak diterima syafaat dan tebusan dari padanya dan tidaklah mereka akan ditolong. Semoga Allah memberi taufiq bagi semuanya kepada yang dicintai dan diridhainya. “Konsep pembela yang universal antara haq dan bathil , hidayah dan kesesatan, petunjuk dan penjerumus, jalan kebahagiaan dan kehancuran adalah menbjadikan apa-apa yang Allah telah utus dengannya para rasul dan diturunkan dengannya Al Kitab sebagai kebenaranyang wajib untuk diikuti, karena dengannya akan mendapatkan Furqon dan hidayah Ilmu dan Iman. Adapun yang lainnya dari perkataan manusia diukur diatasnya, apabila sesuai dengannya adalah benar, jika menyelisihinya adalah bathil. Apabila belum diketahui apakah sesuai atau tidak dikarenakan perkataan-perkatan yang global tidak dimengerti maksud pembicaraan atau dimengerti maksudnya tapi tidak tahu apakah Rasul membenarkannya atau tidak maka diam, tidak berkomentar melainkan dengan Ilmu. Sedangkan Ilmu adalah apa-apa yang berdiri diatasnya dalil dan yang bermanfaat adalah apa yagn dibawa oleh Rasulullah” (Ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah). Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar