Selasa, 02 Juni 2009

Aneh password kok diberitahukan ????

Saya ingin menumpahkan perasaan sebal saya terhadap pemakaian istilah 'password' dalam kuis-kuis di TV (dan radio). Untuk menarik minat pemirsa, semua stasiun TV punya program kuis interaktif via telepon. Setiap kali ada penelepon masuk, host-nya biasanya segera menyocor penelepon dengan pertanyaan standar: "Siapa ini? Di mana?" Setelah itu diteruskan dengan pertanyaan, "Password-nya apa?" Lho, Password kok dintanyakan? Bukankah seharusnya itu dijaga kerahasiannya?

Dalam dunia komputer, sebuah password atau kata sandi jamak digunakan sebagai ijin untuk memasuki wilayah yang terbatas. Seseorang yang tidak dapat memasukkan/memberikan kata sandi dengan TEPAT, maka akan ditolak atau tidak diberi ijin mengakses sebuah data/informasi.

Yang dimaksudkan TEPAT di sini, adalah memberikan input yang sama persis. Dalam kode alfanumerik, huruf a (kecil) dan A (besar) memiliki kode angka yang berbeda. Jika kata sandi itu seharusnya berhuruf kecil, tapi diketikkan dalam huruf besar, maka tanpa kompromi akan ditolak oleh komputer.

Begitu pentingnya password ini sehingga sering disarankan supaya si pemegang kata sandi itu membuat kata sandi yang sangat sulit ditebak. Disarankan menghindari membuat sandi dengan memanfaatkan tanggal kelahiran, alamat rumah, kota kelahiran.

Kata Sandi yang baik merupakan kombinasi antara huruf kecil, huruf besar dan angka. Meski begitu, kata sandi juga harus mudah diingat oleh si empunya.

Sepanjang yang saya amati, sudah terjadi kesalah-kaprahan penggunaan istilah password di televisi. Bahkan sudah mengarah kekonyolan-kekonyolan:

1. Penelepon diminta menyebutkan password. Password adalah kode yang bersifat rahasia. Kalau penelepon diminta menyebutkan password, maka semua pemirsa tahu password itu. Lalu apa artinya lagi memakai password?

2. Kalau penelepon lupa atau salah menyebutan, maka host kuis itu akan memberitahu password yang benar. Kalau password itu diibaratkan 'paspor' atau 'kunci', maka orang yang tidak bisa memberikan password dengan benar, mestinya dia ditolak ikut kuis tersebut.

Dalam kuis itu, yang mereka sebut sebagai password biasanya berupa permainan kata-kata yang mempromosikan produk sponsor kuis tersebut. Misal,"Minum X,melek sepanjang malam", "Dj_ _ _ _ Super Soccer" dll. Dalam dunia periklanan, permainan kata-kata ini lazim disebut dengan 'punchline', yaitu sebaris kata-kata promotif, atraktif dan mudah diingat. Ada banyak punchline yang terkenal dan sampai sekarang masih tertanam kuat di benak kita.

Misalnya, 'kalau sudah duduk, lupa berdiri', 'Connecting People', 'A Great Way to Fly', 'Commited 2 U' (bahkan Gus Dur pun juga punya punchline sendiri, 'Gitu aja kok repot').

Tujuan pemakaian password dalam kuis itu sesungguhnya lebih dekat kepada kepentingan promosi, daripada untuk tujuan verifikasi. Itu sebabnya, menurut saya pemakaian istilah password dalam kuis itu perlu diganti dengan istilah yang lebih tepat. Saya mengusulkan istilah "semboyan" atau "slogan".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar