satelit (ist)
Jakarta - Satelit Indostar II milik MNC Sky Vision, tengah bersiap lepas landas di Boikonur, Kazakhstan. Satelit ini membawa 32 transponder untuk keperluan akses telekomunikasi, internet, dan penyiaran yang menjangkau Filipina, Taiwan, India, dan tentu saja Indonesia. Head of Marketing Product & PR Department, PT MNC Sky Vision, Asri Winnie Sularto, menuturkan eksekusi peluncurannya akan berlangsung pukul 06.58 waktu Boikonur atau 07.58 WIB, Sabtu (16/5/2009). "Tim dari Indonesia akan berangkat ke Boikonur dari bandara Sheremetyevo, Moskow, untuk menyaksikan secara langsung peluncurannya besok pagi," ujarnya pada detikINET, Jumat (15/5/2009). Peluncuran satelit Indostar II mengunakan Roket Brezze M yang dibuat oleh Khrunichev State Research di Moskow. Satelit buatan Boeing model BS 601 HP ini menyediakan layanan komunikasi dua arah dengan kecepatan tinggi untuk jasa internet, data, suara, video dan multimedia."Pembuatan dan peluncuran satelit ini menelan biaya US$ 300 juta," sambung Winnie, demikian ia biasa dipanggil.Indostar II (Protostar II) akan menggantikan satelit Indostar I. Dari 32 transponder yang.dimiliki, 10 transponder aktif dan 3 transponder cadangan akan difungsikan sebagai penguat gelombang frekuensi S-Band untuk menyediakan jasa layanan penyiaran langsung ke rumah-rumah atau (Direct-To-Home/DTH) oleh MNC Sky Vision. "Indostar II akan memiliki kapasitas dua kali lebih banyak daripada Indostar I. Dengan penambahan ini, kami yang tadinya cuma memiliki 60 channel akan bertambah menjadi 120-150 channel," demikian Winnie mengatakan.Sementara, transponder Indostar II yang menggunakan frekuensi KU-Band, didesain untuk DTH dan layanan telekomunikasi untuk di India. Kemudian, transponder KU-Band lainnya digunakan untuk akses internet berkecepatan tinggi dan layanan telekomunikasi di Filipina, Taiwan maupun Indonesia. Satelit BS 601 HP buatan Boeing ini merupakan penjualan terbaik di dunia untuk satelit komunikasi berukuran sedang. Boeing memiliki fasilitas untuk pembuatan, perakitan, penggabungan dan pengetesan satelit di atas komplek pabrik seluas satu juta kaki persegi di El Segundo, Amerika Serikat.Satelit Indostar sejatinya dikelola Media Citra Indostar (MCI) meski wewenang dalam pelaksanaan untuk penyiaran mutlak dikendalikan MNC Sky Vision. Dengan hadirnya Indostar II, penyelenggara siaran TV berbayar Indovision ini mematok penambahan pelanggan dari 580 ribu menjadi satu juta pelanggan. MCI yang menggunakan spektrum 2,5 GHz dengan jumlah pita selebar 150 MHz, belum lama ini dituding melakukan monopoli frekuensi. Banyak kalangan menilai jumlah tersebut terlalu besar jika hanya digunakan untuk TV berbayar.Forum Komunikasi Broadband Wireless Indonesia (FKBWI), misalnya, beranggapan bahwa pelanggan yang bisa menikmati teknologi TV berbayar maksimal hanya 500 ribu pelanggan. Sedangkan jika diberikan untuk akses teresterial bisa dinikmati oleh 10 juta pelanggan.
by : fm85mungil.blogspot.com
Satelit Indostar mengorbit 107,70 BT
Dengan tinggi 4 meter, panjang 3,6 meter, dan lebar 2,7 meter, berat satelit saat diluncurkan 4150 kilogram. Sementara, dengan bentangan solar panel 26,2 meter akan menghasilkan kapasitas listrik 9,9 kilowatt. Begitulah spesifikasi dari satelit itu.
Selain untuk Indonesia, satelit ini juga bisa digunakan bagi mereka yang tinggal di negara” di Asia Tenggara, Taiwan, Hongkong, bahkan hingga India.
Satelit ini dibuat di Amerika, tepatnya dibuat oleh Boeing Satellite System di Los Angeles, California, AS, dalam waktu 20 bulan. Satelit yang memiliki umur orbit 15 tahun lebih ini menggunakan platform BS 601 HP. Inilah point jeleknya, kenapa gak Indonesia sendiri yang buat ya
Satelit ini diluncurkan di Baikonour, Kazakhstan. Satelit yang menelan biaya US$ 300 juta ini dibuat sebagai pengganti satelit Cakrawarta yang segera habis masa orbitnya.
Setridaknya itu adalah langkah awal menuju era yang lebih baik di Bumi. Moga satelit itu gak ngalami kerusakan di luar sana
Pemisahan final ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, yaitu 9 jam 15 menit dari pukul 07.58 WIB, saat Satelit Indostar II diluncurkan dari Baikonur Kazakhstan. Dengan temperatur udara 14 - 16 derajat celsius dan kecepatan angin 4 - 6 m/sec, tidak ada kendala yang berarti dalam proses peluncuran ini.
Diperkirakan sekira hari ke-4, satelit ini akan masuk ke orbit geostasioner dan baru hari ke-9, satelit diperkirakan sampai ke 107.7E. Rencananya, satelit garapan Boeing ini akan melayani pelanggan Indovision di seluruh Nusantara pada pertengahan Juli mendatang.
"Satu lagi impian kami untuk terus meningkatkan dunia penyiaran dan pelayanan tercapai," ujar Arya M Sinulingga, Corporate Secretary Indovision yang ikut serta menyaksikan siaran langsung peluncuran Indostar II.
Menurutnya, momen bersejarah ini adalah salah satu wujud bangkitnya dunia penyiaran di Indonesia. Tidak ketinggalan, dekan dari Institut Teknologi Bandung dan dari Universitas Indonesia juga hadir menyaksikan langsung peluncuran satelit Indostar II ini sebagai delegasi dari Tanah Air.
Arya menambahkan bahwa ini merupakan wujud kepedulian Indovision terhadap pendidikan di Tanah Air melalui teknologi dan penyiaran. Satelit Indostar II ini memiliki kapasitas dua kali lebih besar dibandingkan dengan satelit terdahulunya, dimana nantinya akan melayani sekitar lebih dari 120 kanal. Dengan kemampuan ini, otomatis Indovision mampu memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar