Rabu, 18 Februari 2009

Curhat

Manusia yang satu pernah ada terselubung disanubari, kadang terlewat bagai angin lalu karena dia pun begitu. Acuh dan mengemaskan tak kala terlontar senyum. Sisi hatinya sudah beku tak tembus dengan martil apalagi timah panas. Pernah ada yang mati hidup kembali itupun biasa disaat terlihat dan membisu tanpa kata. Biarlah dia terhempas oleh waktu karna kata indahpun sudah lenyap dengan iringan puting beliung dan salju. Sudah warna ini sudah suram dan hampir lenyap bagai malam di makam si muda.
Tubuh itu sudah ada disini, kembali disiang dan malam itu.
Hela nafas sudah ternaung sesunyi burung petang.
Kau itu siapa ?
Aku hanya memilihmu yang bukan bisa terpilih dengan baik.
Senyummu tandus menyerpa dedaun yang hijau.
Aku akan menegurmu tanpa kata namun engkau siapa ?
Lihat ...
Jangan rubah foto yang telah ada karena aku hanya senyum di mentari ini.
Coba kau pun ada disini walau tubuhmu tidak disini.
Aku yakin itu karena aku yang tahu.
Hemm...
Cerita yang sungguh dramatis diremaja yang tak terdiskripsikan oleh memoryku.
Ku harap jangan tersenyum dan tertawa hingga malang yang terjadi dikotamu nanti. Mahkota itu sudah tersembunyi di saat bulan yang bermainkan tanggal sungguh kau naungi.
Hari ini sudah ada simpul gerak yang dikaum hatiku karena itu yang kumiliki. Sebut yang terdahulu dewanya amor yang sudah kau lontarkan dijemariku. Itu semua tahu kau yang terlaksana dengan tipu dayamu. Sepuas ragamu yang terdahulupun biar terlihat detingnya kegagalanmu sampai bisu dan tulang remuk. Teruskan saja asal terpuaskan. Pasti terlewat apa yang sudah kau ciptakan berkali-kali kau suguhkan untukku.
Busset...
Itupun bagus, ibu jari yang sudah teracung terangkat lebar-lebar dengan kedua tangan yang menyentuhmu. Aku ini hanya untuk aku yang bisa tahu tentang isi hatiku. Renungkanlah kau yang terkhianati bahwa cinta begitu indah karena sudah merasuk ke dalam yang tercinta hingga apa yang sudah ada terlewat begitu saja bagai lipstik terhempas dibibir cantikmu dan terhapus dikala bui-bui perut menerkammu.
Hanya sebuah cinta yang hakiki tertanam sampai mati buatmu yang sudah menciptaku..
Tersenyum....


By : fm85mungil.blogspot.com






Merah itu bangga...
Dari hati yang sudah busuk dari awal yang menyekap
Janji itu kuning bukan kemuning yang mewangi. Aku bisa merasakan tubuh yang lulai karena panas dan air getirnya malam. Sikap tak menepis yang lenyaplah. Melangkah yang tidak pasti si ibu tiri karena tidak memihakmu. Palsu semua bagai hati itu yang menyikapmu sendiri. Ego itu membimbangi tangis yang sudah henti dirumah kamu. Simpan saja nuansa sudahlah....


By : fm85mungil.blogspot.com




Aku temui seseorang yang melegamkan hatiku karena dia rupa cemani, ya cemani. Biasanya sebutan itu untuk binatang terutama ayam. Namun kenapa semua hal itu menimpa dan kusebut sebagai cemani. Aku sendiripun tak tahu mengapa. Sisi negatif biasa terlekat pada ayam cemani karena hal-hal mitis atau berbau seseorang peramal yang mampu menyisipi harumnya hati. Tapi heran, hidup juga si ayam cemani. Dengan sikap yang menyikapi gagak-gagak dengan tuangan neraka ikut ada.
Siapa si dia si ayam cemani ???
Lihat saja ini, semua tahu siapa dia.


Foto ayam cemani yang telah dipegang itu siap untuk diantarkan keperaduan yang terakhir. Dan kenapa ? Lihat usai yang pernah diusaikan.

By : fm85muncil.blogspot.com
SAHABAT ADALAH TEMENKU SAUDARAKU
Buat saudaraku....
Sahabatku adalah temenku dan saudaraku tapi bukan kekasihku, karna sebatang akar yang menjalarnya belum pasti tentunya mencabang satu arah untuk bertahan hidup. Kehidupannya adalah realita yang perlu ,dipertahankan dari pemanis bibir sang pencipta kata karna sang pencipta kata tak mungkin mencinta karna merupakan keirihatian, Kiirihatian bukti ketidakmampuan untuk mengapai sesuatu dan tidak sepadan dalam fisik lebih-lebih isi. Tangan berjabat kata semangat untuk sahabat adalah temanku dan saudaraku akhiratku. BElum pasti kenyataan sahabatdan saudara. Tersenyum lepas dari lipstik-lipstik yang ada dan untuk sahabatku. Cuek sajalah dengan tentang hal-hal yang belum tentu pasti.Realita hanya ditangan yang perlu dihargai.Kau tak perlu meneteskan air mata karna cukup sudah segala yang tertanggisi dari yang tiada sampai bibir tanpa guna. Saatnya cerita yang terdahulu, saatnya tersenyum dan semangat sayap itu mengembang untuk hari depan buah cinta yang terdahulu, saatnya tersenyum dan semangat dengan keceriaan yang kau punya dulu. Kau bukan yang sekarang , kau bukan penetes air mata. Jadilah kembali seperti duluyang kukenal pertama kalinya.
Tersenyumlah sahabat adalah temenku dan saudaraku.

by : fm85mungil.blogspot.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar